Jalur pendakian Rinjani sering disebut sebagai salah satu trek paling menantang sekaligus memikat di Indonesia. Namun, tidak semua orang ingin atau mampu mencapai puncak setinggi 3.726 mdpl tersebut. Kabar baiknya, ada jalur pendakian Rinjani pendek yang bisa kamu pilih untuk merasakan keindahan alamnya tanpa harus menaklukkan puncaknya.
Bagi kamu yang baru pertama kali trekking atau hanya ingin menikmati suasana alam tanpa memaksakan diri, opsi jalur pendek ini sangat ideal. Kamu tetap bisa melihat padang rumput, hutan tropis, bahkan Danau Segara Anak yang terkenal. Dengan memilih jalur ini, perjalananmu tetap penuh pengalaman tanpa risiko kelelahan berlebih.
Baca Juga: Berapa Tinggi Gunung Rinjani? | Fakta Ketinggian & Pesona Alamnya
Mengapa Memilih Jalur Pendakian Rinjani Pendek?

Tidak semua pendaki punya waktu, tenaga, atau niat untuk mendaki hingga puncak Rinjani. Jalur pendek memberikan kesempatan bagi kamu yang ingin menikmati keindahan alam Lombok tanpa harus melewati rute ekstrem. Selain lebih ringan, pendakian singkat ini juga memungkinkanmu fokus pada perjalanan, bukan sekadar pencapaian puncak.
Pendakian pendek juga lebih aman, terutama bagi pemula. Kamu bisa mendapatkan pengalaman mendaki gunung tinggi, belajar tentang trek yang menantang, serta tetap bisa menyaksikan panorama yang luar biasa. Dengan demikian, jalur ini memberikan keseimbangan antara petualangan dan kenyamanan.
Jalur Pendakian Rinjani

Sebelum memilih jalur pendek yang sesuai, penting untuk memahami rute-rute utama yang ada di Gunung Rinjani. Masing-masing jalur memiliki karakteristik, tingkat kesulitan, dan daya tarik tersendiri.
Lantas, seperti apa sebenarnya jalur pendakian Rinjani dan titik-titik ekstrem yang wajib diwaspadai? Berbagai sumber menyebut, ada enam jalur yang umum dilalui untuk mendaki gunung ini, yakni jalur Senaru, Sembalun, Torean, Aik Berik, Timbanuh, dan Tete Batu. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Jalur Pendakian Rinjani Sembalun
Jalur pendakian Rinjani via Sembalun adalah yang paling populer, terutama bagi mereka yang ingin mencapai puncak. Dari sini, kamu bisa menikmati pemandangan padang sabana yang luas, dengan latar belakang gunung yang gagah. Waktu tempuh menuju Pelawangan Sembalun sekitar 6–8 jam, tergantung kondisi fisik.
Menariknya, jalur ini sering dipilih karena panorama matahari terbitnya yang luar biasa. Kamu bisa berkemah di Pelawangan dan menyaksikan pemandangan Danau Segara Anak dari ketinggian. Jalur ini memang menantang, tapi tetap menjadi favorit banyak pendaki.
2. Jalur Pendakian Rinjani Senaru
Jalur Senaru dikenal sebagai trek dengan hutan terpanjang dibandingkan jalur lainnya. Trek ini banyak dipilih oleh pemula karena medannya lebih teduh dan pemandangan hutan tropisnya begitu memanjakan mata. Dari desa Senaru, perjalanan menuju Pelawangan Senaru biasanya memakan waktu 7–9 jam.
Keunggulan jalur ini adalah pemandangan Danau Segara Anak dari sisi barat yang sangat mempesona. Banyak pendaki memilih bermalam di Pelawangan Senaru untuk menikmati suasana. Trek ini memang panjang, tapi cenderung lebih ramah untuk pemula.
3. Jalur Pendakian Rinjani Aik Berik
Aik Berik menawarkan jalur pendakian yang menantang dengan pemandangan hutan lebat dan aliran sungai. Jalur ini terbilang masih jarang dipilih sehingga suasananya lebih sepi. Dari basecamp, perjalanan menuju Pelawangan Umar Maya bisa memakan waktu 9–13 jam.
Salah satu daya tarik jalur ini adalah suasana yang masih alami dan tenang. Cocok untuk kamu yang ingin merasakan pengalaman mendaki tanpa banyak keramaian. Di Pelawangan Umar Maya, kamu bisa menyaksikan panorama Danau Segara Anak yang menakjubkan.
4. Jalur Pendakian Rinjani Timbanuh
Timbanuh termasuk jalur ekstrem yang jarang digunakan oleh pendaki pemula. Trek ini dimulai dari desa Timbanuh, Lombok Timur, dan membutuhkan waktu sekitar 7–11 jam menuju Pelawangan Timbanuh. Medannya penuh dengan tebing terjal dan jalur sempit yang menguji adrenalin.
Namun, jalur ini juga menawarkan pemandangan spektakuler berupa lembah hijau dan hutan tropis. Hanya pendaki berpengalaman yang biasanya memilih jalur ini. Meski menantang, panorama yang ditawarkan membuat perjalanan terasa sepadan.
5. Jalur Pendakian Rinjani Tete Batu
Jalur Tete Batu dimulai dari Desa Loloan, Kecamatan Bayan, dengan ketinggian awal sekitar 600 mdpl. Pendakian menuju Danau Segara Anak biasanya memakan waktu sekitar 14 jam. Medannya cukup ekstrem karena melewati lembah terjal dengan jalur sempit.
Kelebihan jalur ini adalah suasana yang masih alami dan belum terlalu ramai. Bagi pendaki yang menyukai tantangan, Tete Batu bisa jadi pilihan menarik. Tapi, jalur ini jelas tidak disarankan untuk pemula.
6. Jalur Pendakian Rinjani Torean
Torean dikenal sebagai jalur dengan bentang alam yang disebut mirip “Jurassic World”. Trek ini menawarkan pengalaman menyusuri tebing dengan jalan setapak yang menantang. Waktu tempuhnya sekitar 14 jam hingga tiba di Danau Segara Anak.
Meski menantang, jalur ini memiliki pemandangan yang sangat mempesona. Air terjun, sungai, hingga tebing curam bisa kamu temui sepanjang perjalanan. Namun, trek ini hanya cocok untuk pendaki berpengalaman.
Hal yang Perlu Diperhatikan

Sebelum melakukan pendakian, ada beberapa hal penting yang wajib kamu perhatikan. Hal ini sangat krusial untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan selama trekking.
Kondisi Fisik
Kondisi fisik adalah faktor utama dalam pendakian, bahkan untuk jalur pendek. Kamu perlu mempersiapkan tubuh dengan latihan ringan, seperti jogging atau naik turun tangga. Jika tubuhmu prima, perjalanan akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Selain itu, jangan memaksakan diri jika merasa kelelahan. Istirahat cukup sangat penting agar stamina tetap terjaga. Ingat, tujuan utama adalah menikmati perjalanan, bukan sekadar sampai ke titik tertentu.
Peralatan
Peralatan yang tepat akan sangat membantu kenyamananmu. Sepatu gunung dengan cengkeraman kuat wajib kamu kenakan untuk menghindari tergelincir. Jaket windstopper juga penting karena suhu di Rinjani bisa sangat dingin, terutama di malam hari.
Selain itu, bawa juga senter atau headlamp, botol minum, serta makanan ringan berenergi. Peralatan yang memadai akan membuat pendakianmu lebih aman dan nyaman. Jangan lupa gunakan carrier dengan beban yang sesuai kapasitas tubuhmu.
Informasi Tambahan
Sebelum berangkat, ada baiknya kamu mencari informasi terkini terkait jalur pendakian. Pusat informasi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) biasanya memberikan update seputar kondisi jalur. Agen tur lokal juga bisa menjadi sumber informasi yang terpercaya.
Dengan informasi yang lengkap, kamu bisa menyesuaikan rencana pendakian dengan lebih baik. Hal ini juga membantu mengantisipasi cuaca, medan, maupun regulasi yang berlaku. Semakin matang persiapanmu, semakin lancar perjalananmu.
Jalur pendakian Rinjani memang penuh tantangan, tetapi juga menawarkan banyak opsi bagi kamu yang ingin trekking tanpa harus sampai puncak. Dengan memilih jalur pendek, kamu tetap bisa merasakan keindahan alam Rinjani, belajar banyak hal, sekaligus menjaga stamina tetap stabil.
Jika kamu ingin pengalaman trekking yang aman, nyaman, dan penuh kenangan, Visit Mount Rinjani siap menjadi partner terbaikmu. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, staf profesional, dan komitmen menjaga kebersihan gunung, perjalananmu akan lebih berkesan. Hubungi langsung melalui Visit Mount Rinjani atau:
Chat Langsung via WhatsApp:
untuk memesan perjalananmu sekarang juga!
